Senin, 09 Desember 2013

PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

  • TUNTUTAN REFORMASI
    1. Amandemen UUD 1945
    2. Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI
    3. Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN
    4. Otonomi daerah
    5. Kebebasan Pers
    6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

  • SEBELUM PERUBAHAN
    1. Pembukaan
    2. Batang Tubuh
      • 16 BAB
      • 37 PASAL
      • 49 AYAT
      • 4 PASAL ATURAN PERALIHAN
      • 2 AYAT ATURAN TAMBAHAN
    3. Penjelasan
  • LATAR BELAKANG PERUBAHAN
    1. Kekuasaan tertinggi > MPR
    2. Kekuasaan yang sangat besar pada PRESIDEN
    3. Pasal-pasal terlalu luwes sehingga MULTITAFSIR
    4. Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan UU.
    5. Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
  • TUJUAN PERUBAHAN
    1. Menyempurnakan aturan dasar, mengenai:
      • Tatanan negara
      • Kedaulatan Rakyat
      • HAM
      • Pembagian Kekuasaan
      • Kesejahteraan Sosial
      • Eksistensi Negara Demokrasi dan Negara Hukum
      • Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa

  • DASAR YURIDIS
    1. Pasal 3 UUD 1945
    2. Pasal 37 UUD 1945
    3. TAP MPR No.IX/MPR/1999
    4. TAP MPR No.IX/MPR/2000
    5. TAP MPR No.XI/MPR/2001

  • KESEPAKATAN DASAR
    1. Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
    2. Tetap mempertahankan NKRI
    3. Mempertegas sistem presidensiil
    4. Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukkan ke dalam pasal-pasal
    5. Perubahan dilakukan dengan cara "adendum"

  • SIDANG MPR
    1. Sidang Umum MPR 1999 >> 14-21 Oktober 1999
    2. Sidang Tahunan MPR 2000 >> 7-18 Agustus 2000
    3. Sidang Tahunan MPR 2001 >> 1-9 November 2001
    4. Sidang Tahunan MPR 2002 >> 1-11 Agustus 2002

  • HASIL PERUBAHAN
    1. Pembukaan
    2. Pasal-Pasal ;
      • 21 BAB
      • 73 PASAL
      • 170 AYAT
      • 3 PASAL ATURAN PERALIHAN
      • 2 PASAL ATURAN TAMBAHAN

Minggu, 22 September 2013

Study Tour M-Cis ke Istana Kepresidenan dan TMII

Foto Bersama di Istana Negara Jakarta
Pada hari Sabtu, 21 September 2013 Ekstrakurikuler Moonzher Civics Society (M-Cis) telah melaksanakan program kerja pertamanya yaitu study tour ke Istana Kepresidenan dalam kegiatan Istura (Istana untuk Rakyat) dan ke Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah.
Sebanyak 60 peserta mengikuti kegiatan ini didampingi oleh Ibu Nurhayati, S.Pd., Bapak Asep Daryanto, S.Pd., Bapak Tasrief Rachmanudin, S.Pd., Bapak Eko Supardiyono, S.T., dan Ibu Nia Meliyana, S.Pd. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh anggota Ekstrakurikuler M-Cis, tetapi panitia pun mengajak ekskul Paskibra, Perwakilan Pengurus OSIS, dan beberapa peserta umum lainnya untuk mengikuti kegiatan ini.

Pukul 07.30 tepat rombongan study tour berangkat dari sekolah menuju ke Istana Negara. Setibanya dilokasi, rombongan menunggu urutan rombongan yang telah ditentukan. Dalam kegiatan Istura ini, ditayangkan sejarah singkat dan informasi seputar Istana Negara khususnya Istana Kepresidenan di Jakarta. Seusai ditayangkannya film ini di Gedung Sekretariat Negara, rombongan diantar dengan bus untuk menuju Istana Negara melalui pintu Masjid Baiturrahim. Hal pertama yang dilakukan dalam kegiatan kunjungan ini adalah melakukan foto bersama di tangga Istana Negara yang kemudian masuk ke dalam ruangan Istana Negara. Di sana terdapat banyak barang koleksi Istana Negara yang sangat indah dan menakjubkan. Ditampilkan pula foto-foto hasil potretan Ibu Hj. Ani Yudhoyono. Rupanya salah satu hobi dari Ibu Negara adalah photography. Salah satu koleksi Istana Negara yang sangat menarik  adalah replika kapal Dewa Ruci. Banyak pula pahatan-pahatan kayu jati nan elok. Para rombongan dibawa keliling halaman Istana Negara yang banyak berdiri kokoh pepohonan baik yang baru ditanam ataupun pepohonan berumur tua. Hal menarik yang ada di halaman Istana adalah sebuah Gazebo yang klasik. Kunjungan di Istana Negara ini pun berakhir dengan melewati lorong-lorong Istana Negara yang terdapat foto-foto kegiatan Presiden dan Ibu Negara.
Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII

Setelah kunjungan di Istana Negara selesai, rombongan menuju ke Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah dengan sebelumnya singgah di Masjid At-Tin untuk melaksanakan ibadah Shalat Dzuhur. Kegiatan dilanjutkan ke destinasi museum. Museum Purna Bhakti Pertiwi adalah museum barang-barang peninggalan Bapak Soeharto (Presiden Republik Indonesia kedua). Banyak barang antik, unik, menarik dan mewah di sana.  Selama 32 tahun Bapak Seoharto  menjabat sebagai presiden RI ke-2, banyak barang yang diberikan oleh para negara sahabat, pemberian kenegaraan, dan lain-lain. Seluruh barang ini dimuseumkan dan dapat diperlihatkan kepada masyarakat umum. Seluruh peserta pun tampak antusias melihat barang-barang unik seperti ukiran kayu yang sangat besar. Peserta pun antusias untuk berfoto dengan foto Bapak Soeharto yang menyerupai kantor dengan meja, kursi, dan lain-lain.
Panitia Study Tour 2013
Setelah berkeliling museum, tibalah waktu free time yang dialokasikan panitia untuk seluruh peserta berkeliling TMII. Tampak semuanya sangat seru dengan naik gondola, monorail, menonton IMAX, dan lain-lain. 
Seusai kegiatan free time sampai pukul 17.00, dengan mengucap syukur sekitar pukul 18.00 rombongan tiba di sekolah dengan selamat dan meninggalkan kesan yang sangat berarti.

Selasa, 17 September 2013

Latar Belakang

"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara” Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pasal tersebut dimaksudkan untuk memperteguh konsep yang dianut bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya pembelaan negara bukan monopoli TNI, tetapi merupakan hak sekaligus kewajiban setiap warga negara. Hal tersebut mendefinisikan bahwa setiap warga negara melakukan pembelaan terhadap negara dapat dalam bentuk apapun. Di dalam dunia pendidikan dapat dilakukan dengan adanya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan hal-hal lain yang terkait dengan pembelaan negara.

Selain pembelajaran dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang menyangkut Pendidikan Kewarganegaraan, perlu kiranya diselenggarakan suatu kegiatan ekstrakurikuler yang menampung para insan generasi muda yang siap memimpin bangsa dan negara ini pada waktu yang akan datang. Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yaitu: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan suatu wadah forum pelajar di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang cinta terhadap bangsa dan negara termasuk pula konstitusinya. Adanya ekstrakurikuler ini merupakan kegiatan terbuka dan fleksibel bagi seluruh siswa SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan dengan harapan agar seluruh siswa dapat mencintai bangsa dan negaranya secara utuh.


Hal ini pun sejalan dengan Program Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia. Diharapkan dengan diadakannya ekstrakurikuler ini dapat menjadi wadah mempersiapkan insan yang siap dan mampu, menguasai, memahami, dan mengimplementasikan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ini.